Sabtu, 10 September 2011

Sepupu Presiden Ditangkap

BeritaSanaSini - Setelah ditolak permintaan suaka politiknya oleh Kosta Rika, mantan senator Mario Uribe menyerah pada aparat keamanan Kolombia.

Sepupu yang sekaligus sekutu politik Presiden Kolombia Alvaro Uribe itu menyerahkan diri, Selasa (22/4) malam atau Rabu (23/4) waktu Indonesia.

Jaksa Kolombia sebelumnya memerintahkan penangkapan Mario atas tuduhan terlibat persekongkolan kriminal yaitu mendukung kelompok bersenjata ilegal. Lalu, Mario buru-buru masuk ke Kedubes Kosta Rika di Bogota untuk minta suaka politik, tetapi langsung ditolak.

Mario diseret keluar dari gedung kedubes menggunakan sebuah mobil SUV hitam dan dikawal empat motor polisi. Konvoi itu membelah kerumunan wartawan dan demonstran yang meneriaki Mario sebagai pembunuh. Para wartawan melihat dua orang duduk di bangku belakang SUV itu dengan kepala ditutup jaket.

Penangkapan itu mengakhiri hari Selasa yang penuh ketegangan. Skandal yang melibatkan politisi dan paramiliter sayap kanan itu semakin menusuk lingkaran dalam presiden Alvaro Uribe.

Mario (58), yang mundur dari Senat pada Oktober lalu ketika secara formal mulai diselidiki, merupakan pejabat paling berpengaruh yang terlibat dalam skandal itu. Ia dikenal lama sebagai sekutu presiden Uribe dan pada 1985 mereka membentuk partai politik.

Melalui juru bicaranya, Selasa malam, Presiden Uribe mengungkapkan perintah penahanan itu menyakitkannya. "Saya menanggung rasa sakit ini dengan patriotisme dan tanpa mengurangi pelaksanaan tugas saya, dengan tujuan utama melindungi lembaga," kata Uribe.

Dalam pernyataannya, jaksa sedang menyelidiki dugaan telah terjadi pertemuan antara Mario dengan mantan pemimpin paramiliter Salvatore Mancuso menjelang pemilu kongres 2002. Penyelidikan itu juga menunjuk pada pertemuan pada 1998 antara Mario dan Jairo Castillo Peralta, mantan sopir paramiliter.

Mancuso mengatakan, Mario minta dukungannya untuk maju dalam pemilu senat 2002. Sedangkan Castillo Peralta yang tinggal di pengasingan mengungkapkan, Mario bertemu dengan sejumlah panglima perang paramiliter pada 1998 untuk mencari tanah murah di sekitar pantai Karibia.

Mario menolak semua tuduhan itu. Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada April 2007, ia menyebut Castillo Peralta sebagai seorang pembohong, pembunuh dan bandit.

Terkait kasus ini, lebih dari 30 anggota dan mantan anggota Kongres yang sebagian besar pendukung Presiden Uribe ditangkap. Mereka dituduh mendukung dan mengambil keuntungan dari kelompok paramiliter sayap kanan.

0 komentar:

Posting Komentar

Iklan Sitti

Adcorn

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India